Judul teks

".. Kita yakin bisa bukan karena kemampuan kita, tetapi kita yakin bisa karena kita sangat yakin Allah selalu bersama kita .."

Judul bergerak

Like This Blog ^^

Minggu, 02 Juni 2013

Review Samsung GT C3322



Tak banyak vendor global yang bermain di segmen ponsel dual on plus harga terjangkau. Samsung, vendor asal Korea Selatan yang akhir-akhir ini pamornya semakin melonjak, adalah salah satu di antara sedikit vendor tersebut. Yang terbaru, Samsung melepas seri GT-C3322, ponsel dengan desain yang menurut saya cukup elegan ini memiliki slot SIM card sebanyak 2 buah yang dapat aktif bersamaan, slot microSD, plus kamera 2MP dengan harga yang sangat terjangkau serta mampu bersaing dengan produk-produk sejenis yang dikuasai vendor lokal.


Paket penjualan GT-C3322 terbilang standar, seperti handsfree, baterai, kartu garansi, buku manual, charger selain tentu handset Samsung GT-C3322. Tak ada bonus microSD mengingat harga jualnya yang sudah sangat murah.
Mengambil konsep candybar alias batangan, GT-C3322 memiliki desain yang elegan dan minimalis. Pemilihan warna hitam yang membingkai layar dan beberapa softkey di bawahnya, serta warna metal di penampang tombol alfanumerik, membuatnya sama sekali tak nampak “murah”. Untuk membuktikan pendapat saya ini, saya mencoba mengajukan pertanyaan kepada orang-orang sekitar, berapa taksiran harga untuk ponsel ini? Rata-rata menjawab di kisaran Rp.700-800 ribu.


Ponsel ini juga memiliki bobot yang sangat ringan. Penempatan jack 3.5mm di bagian atas memudahkan saya dalam mencolokkan earphone atau headset ketika memasukkannya ke dalam saku kemeja maupun celana. Port miniUSB sealigus pengisian baterai terletak tak jauh di sisi kanan atas, serta tombol ganti kartu yang sempat saya kira tombol kamera di bawahnya. Sedangkan lensa kamera terdapat di bodi belakangnya yang terbuat dari plastik bermotif dot agar tidak licin ketika dipegang, ditemani oleh speaker kecil.
Membuka casingnya, karena ponsel ini menganut konsep dual on, maka terlihat 2 buah slot kartu SIM di balik baterai. Sedangkan slot microSD terdapat di bagian atas dan bersikap hotswap, namun tetap terlindung di dalam casing tersebut.



Saat baru pertama kali melakukan start up, saya langsung dibawa ke pengaturan dual mode untuk mempersonalisasi beberapa pilihan seperti nama kartu pertama dan kedua, simbol yang akan digunakan, serta warna atau tema yang membedakan salah satu kartu sedang digunakan sebagai kartu utama. Sedangkan untuk berpindah di antaranya terasa sangat mudah dan cepat dengan disediakannya tombol dedikasi khusus di sisi kanan ponsel.


Homescreen GT-C3322 sendiri dibuat cukup interaktif dengan hadirnya “Smart Home”, semacam widget atau shortcut ke beberapa fitur pilihan yang dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan. Masuk ke menu, saya menemukan 2 halaman dengan total 22 pilihan fitur yang dapat diakses langsung seperti Musik, Internet, Pesan, File, Samsung Apps, Bluetooth Messenger hingga Facebook dan Aplikasi.
Tampilan GT-C3322 juga dapat dikostumisasi sesuai selera Anda. Termasuk mengganti ukuran huruf, tampilan nomor pemanggilan, hingga efek transisi menu. Tema yang tersedia ada tiga: biru, oranye dan hijau, digunakan untuk memudahkan Anda dalam mengetahui kartu mana yang sedang dijadikan sebagai kartu utama.


Ukuran huruf atau karakter pada GT-C3322 cukup besar dan mudah dilihat oleh orang tua sekalipun. Apalagi jika menggunakan latar belakang putih, kegiatan menulis atau membaca pesan dapat berlangsung lancar. Apalagi bagi saya yang bermata normal.
[tab:Fitur & Aplikasi]
Beberapa fitur standar tetap saya jumpai di ponsel ini. Pemutar musik, misalnya. Selain dilengkapi dengan fungsi surround dengan bantuan headset serta tampilan player yang dapat diganti, pengaturan ekualiser juga terdapat di sini. Keluaran suaranya standar saja, baik dari speaker eksternal maupun didengarkan via headset. Selain itu, radio FM yang memiliki pengaturan kapan harus mati ini juga menyediakan fasilitas rekam siaran dengan format MP3 sehingga hasilnya cukup jernih. Meski harus mencolokkan handsfree sebagai antena, daya tangkap siarannya tergolong baik.


Ada beberapa aplikasi yang disediakan seperti Palringo, Windows Live Messenger, Yahoo!Messenger, dan Bluetooth Messenger. Yang terakhir disebut merupakan sarana untuk Anda agar bisa chatting dengan perangkat yang sama dalam jangkauan Bluetooth yakni 10 meter. Sedangkan untuk permainan, Samsung menyediakan 3 game trial yakni Bejeweled Twist, Roller Coaster NY dan Sudoku Master. Ketiga game ini memang dibuat khusus untuk GT-C3322 yang bisa dicoba dan dibeli seharga Rp.15 ribu dengan memotong pulsa Anda.


Salah satu fitur yang cukup menarik adalah Fake call, di mana Anda bisa merancang suatu panggilan palsu dari seseorang di waktu tertentu. Anda bisa mengatur nomor atau nama pemanggil dan jam berapa ponsel berdering. Fungsinya apalagi jika bukan untuk “menyelamatkan” Anda dari situasi tertentu.


Buat Anda yang masih keranjingan bersosialisasi di social networking, Samsung menghimpun berbagai launcher menjadi satu dalam Komunitas. Namun khusus Facebook dan Twitter, dapat juga Anda temukan di menu utama.


Fitur backup ini saya rasa merupakan fitur yang inovatif dari Samsung karena jarang saya temui di ponsel dengan range harga segini. Dengannya Anda bisa mencadangkan data-data penting Anda seperti buku telepon, pesan, memo, kalender dan tugas. Proses backup dan restore (mengembalikan) ini pun sangat mudah. Terpenting, Anda memerlukan microSD untuk dapat memaksimalkannya karena data-data Anda akan disimpan di sana.


Lima tahun lalu mendapatkan ponsel branded seharga Rp.500 ribuan dengan kamera 2MP mungkin hanya impian. Pada era itu, ponsel seharga Rp.2.5 jutaan seperti Samsung SGH X700 pun baru ditanamkan kamera dengan resolusi 1.3MP saja. Ditambah pula tak seperti kebanyakan ponsel lokal, resolusi 2MP yang ditawarkan Samsung tentu saja “real” alias tanpa interpolasi.
Saya hanya mencatat pengaturan keseimbanagn putih saja yang disediakan Samsung, minus ISO dan efek-efek visual. Meski begitu ternyata Samsung menjawabnya lewat fasilitas editor gambar, di mana kita dapat mengubah efek menjadi lengkung, buram atau filter; mengatur pencerahan, kontras dan warna secara manual maupun otomatis, mengubah ukuran, memutar, membalik (efek cermin), mengerat (cropping), menyisipkan teks, bingkai, emotikon, klip atau gambar. Ini bahkan lebih lengkap dari yang biasa dapat dijumpai di pengaturan kamera!


Untuk beralih ke modus perekam video, Samsung memberi jalan pintas dengan menekan tombol ’1′. Resolusi maksimal hanya CIF (176×144) di 15fps, namun yang menarik format yang dihasilkan sudah MP4. Hasilnya memang bisa ketebak, pecah dan kasar. Namun karena suaranya direkam dalam format MP3, maka hasilnya cukup jernih dan jelas.


Hasil foto dalam ruang memberikan warna sedikit pucat, namun bukan berarti tak dapat diperbaiki. Alih-alih menggunakan kontrol AWB otomatis, Anda dapat memilihnya secara manual sesuai dengan warna obyek serta penerangan di lokasi.


Sedangkan hasil foto di luar ruang mampu tampil sangat baik. Bahkan ketika saya mencoba memaksimalkan pembesaran digitalnya, tulisan pada rambu jalan yang saya foto masih dapat nampak cukup tajam dan tidak terlalu pecah.


Sayangnya, dalam versi yang saya uji tidak dilengkapi dengan profil internet operator lokal sehingga harus menambahnya secara manual. Meski begitu koneksi GPRS & EDGE kelas 10 cukup mampu diandalkan dalam membuka halaman sederhana, dan optimal untuk bersosialita.
Kehadiran Samsung Apps yang menyediakan konten-konten baik gratis maupun berbayar juga saya rasa cukup membantu penggunanya memperkaya wallpaper, ringtones hingga games yang mereka miliki dalam perangkatnya. Serta memori 45MB termasuk cukup luas untuk menampungnya, apalagi ada slot microSD yang bersifat hotswap hingga 16GB. Sedangkan untuk daya tahan baterai, ponsel mampu bertahan sekitar 2 hari untuk pemakaian normal.


Pros:
+ Baterai cukup awet
+ Kamera 2MP
+ Dual ON GSM
+ Memori internal cukup lega, dengan opsi ekspansi hingga 16GB
+ Desain elegan
+ “Smart home”
+ Fitur backup data
+ Harga murah
Cons:
- Tanpa tombol kamera
- Tanpa settingan internet operator lokal
- Semua game yang disertakan bersifat demo

Sabtu, 01 Juni 2013

Mengenal SD CARD, MICRO SD, dan SDHC



MENGENAI SD CARD

SD Card merupakan storage yg dulu biasa digunakan pada HP, kamera digital, namun sekarang mulai digunakan untuk menyimpan data pada komputer, beriringan dengan flashdisk. Pada tahun 2001 SanDisk Corporation, Matsushita (Panasonic) dan Toshiba memperkenalkan SD Memory Card atau Secure Digital.
Satu-satunya perbedaan adalah bahwa memory Card SD sedikit lebih tebal dan memiliki write protection switch. Multi Media Card, MMC, memory Card, kartu standar sd dan memiliki faktor bentuk hampir sama seukuran perangko. Karena kartu MMC yang lebih tipis dari SD Memory Card dapat digunakan di semua slot SD Memory Card namun tidak sebaliknya.

Kartu Secure Digital SD adalah memory Card flash ultra kecil yang dirancang untuk menyediakan memori berkapasitas tinggi dalam ukuran yang kecil. Portable device seperti kamera digital, camcorder video digital, notebook, audio player dan ponsel semuanya membutuhkan SD Card. Umumnya ukuran SD Card ukuran 32 x 24 x 2,1 mm dan berat sekitar 2gram. Tersedia dalam beragam kapasitas mulai dari 16 Megabyte sampai 1 Gigabyte.

Saat ini memory Card yang paling sering digunakan adalah SD Card, digunakan pada perangkat elektronik seperti kamera digital, PDA, dll. Kini sebagian besar perangkat elektronik memiliki kartu memory yang dapat digunakan untuk lebih dari memory Card flash. Secure Digital In Out disingkat SDIO, adalah nama umum yang diberikan kepada berbagai modul ekspansi yang dapat ditemukan dalam faktor bentuk Memory SD Card itu. Hal ini juga dapat digunakan untuk fungsi-fungsi lainnya seperti adapter Bluetooth, penerima GPS, kamera digital, TV tuner, dll hanya dengan menyisipkan SD ke dalam slot.


Dalam perkembangannya, memori jenis SD ini telah memiliki 3 kelompok varian yaitu :
·         SD memory card. Jenis memori yang paling populer ini memiliki kapasitas mulai dari 8 MB hingga yang tertinggi 4 GB, dengan format FAT16. Memori berukuran 24 x 34 mm dan ketebalan 2 mm ini dinamai secure (aman) karena telah memiliki Content Protection for Recordable Media (CPRM) untuk mencegah pembajakan media dan adanya Write-Protect tab yang mencegah penghapusan isi memori secara tidak sengaja.
·         MiniSD dan MicroSD memory card. Dengan ukuran memori miniSD yang kecilnya hanya 20 x 21,5 mm dan microSD dengan ukuran 11 x 15 mm, memori jenis ini memang cocok untuk dipasang di ponsel atau MP3 player. Bagi yang ingin memakai memori miniSD / microSD pada peranti yang memiliki slot SD, maka diperlukan sebuah adapter (biasanya disertakan saat membeli miniSD / microSD).
·         SDHC memory card. SDHC (SD High Capacity) adalah pengembangan selanjutnya dari SD card yang meski tidak merubah bentuk dan desain, namun kini kecepatan dan kinerjanya telah ditingkatkan dengan memakai format FAT32. Micro SD adalah salah satu jenis format memory flash yang diluncurkan tahun 2005 , sedangkan Micro SDHC diluncurkan tahun 2007. SDHC card memiliki kapasitas mulai dari 4 GB hingga 32 GB. Untuk urusan kompatibilitas, satu hal yang perlu diingat bahwa bila perangkat kita telah mampu mendukung memori jenis SDHC, maka ia akan tetap kompatibel dengan memori SD biasa. Namun sebaliknya, jangan gunakan memori SDHC pada perangkat lama yang hanya mampu mengenali memori SD card.

Perbedaan SD Card dan Micro SD
Micro SD atau Trans Flash pada dasarnya adalah SD Card ukuran micro,mengenai perbedaan antara keduanya adalah dari fisik dan konsumsi daya. Pada portable devices tertentu Micro SD bisa difungsikan sebagai SD Card dengan penambahan adaptor Micro SD. Sekedar saran,hindari pemakaian satu type Memory Flash untuk bermacam2 portable devices,krn pd dasarnya format dan system dari masing2 portable devices berbeda2 yang bisa menyebabkan memory card mengalami masalah.
Perbedaan Micro SD dengan Micro SDHC
Perbedaan dari Micro SD biasa dengan Micro SDHC adalah Micro SDHC memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar, HC sendiri adalah singkatan dari High Capacity. Micro SD biasa memiliki kapasitas penyimpanan maksimal sebesar 2 GB sedangkan penyimpanan maksimal dari Micro SDHC secara teori dapat mencapai 2 TB (format SDXC yg kapasitasnya bisa mencapai 2TB). Kapasitas penyimpanan paling besar dari Micro SDHC saat ini adalah 32 GB. Besarnya kapasitas penyimpanan dari Micro SDHC disebabkan metode penyimpanan datanya menggunakan metode sector adressing (FAT32). sedang Micro SD biasa enggunakan metode byte adressing (FAT). SDHC (Secure Digital High Capacity) card dan segala variannya (termasuk microSDHC) adalah versi baru dari SD-card (dan termasuk juga microSD).
Kelebihan SDHC dibanding SD adalah di kapasitas SDHC yg bisa mencapai 32GB (kapasitas SD card standar hanya mencapai 4GB). SDHC (SD High Capacity) adalah pengembangan dari SD card. bentuk dan desain SDHC sama kyk SD. Bedanya di kecepatan dan kinerja, SDHC lebih unggul dr SD. kapasitasnya juga beda; SDHC 4 GB - 32 GB, SD 512 MB - 32 GB.

Bagaimana dengan kemampuan atau kecepatan baca-tulis dari SD card? Untuk menentukan ukuran kecepatan baca-tulis data, umumnya digunakan standar kelipatan 150 kB/s dimana sebelumnya cara ini umum dijumpai dalam mengukur kecepatan CD-ROM. SD card biasa memiliki kecepatan 6x (atau 6 x 150 kB/s) atau 900 kB/s, sementara SD card kecepatan sedang berada di kisaran 66x atau 10 MB/s, dan SD card kecepatan tinggi bisa mencapai 150x atau 22,5 MB/s. Perlu dicermati bahwa ini adalah kecepatan teoritis maksimal yang bisa dicapai oleh suatu memori namun tentu tergantung pada kemampuan maksimal dari perangkat yang digunakan. Juga perlu diingat kalau kecepatan maksimal ini adalah untuk kecepatan baca (read speed), sementara kecepatan tulis (write speed) akan berada di bawah itu.

Berikut tabel kecepatan maksimum yang umum dijumpai pada memori SD card, diambil dari Wikipedia.

Rating Speed (MB/s)
6x 0.9
32x 4.8
40x 6.0
66x 10.0
133x 20.0
150x 22.5

Dengan hadirnya SDHC dengan kapasitas yang lebih tinggi dan memakai metode memory addressing yang berbeda dibanding SD card biasa (sector addressing vs byte addressing), SDHC memakai standar baru untuk menyatakan kecepatan, disebut dengan SD Speed Class Ratings. Peringkat kecepatan ini menyatakan kecepatan tulis minimum dimana terdapat beberapa pembagian kelas.

Class dari Micro SD
Melihat Class dari Micro SDHC cukup mudah dengan melihat icon lingkaran yang membentuk huruf C dan didalamnya ada angka yang menunjukkan Class dari Micro SD tersebut. Class dari Micro SD menandakan kecepatan dari Micro SD tersebut, dalam besaran MB/s :
·         Class 0 tidak memiliki kemampuan transfer rate minimum yang spesifik
·         Class 2 memiliki kemampuan transfer rate minimum 2 MB/s, kecepatan paling rendah untuk Micro SDHC
·         Class 4 memiliki kemampuan transfer rate minimum 4 MB/s
·         Class 6 memiliki kemampuan transfer rate minimum 6 MB/s
·         Class 10 memiliki transfer rate kemampuan minimum 10 MB/s.



Meski demikian ada saja produsen SDHC yang mengklaim kecepatannya berdasar kecepatan baca maksimum sehingga membingungkan calon pembeli (tidak seperti standar kelas / kecepatan tulis minimum yang dibuat untuk memudahkan pemakai). Mengingat kedepannya akan banyak peranti digital yang telah kompatibel dengan SDHC, maka sebelum membeli memori pastikan dulu perangkat tersebut kompatibel dengan SDHC kelas berapa, jangan sampai kamera digital masa depan mensyaratkan pemakaian SDHC kelas 4 namun anda membeli SDHC kelas 2.

Lantas untuk apa memakai memori berkecepatan tinggi? Utamanya tentu adalah untuk perangkat rekam video yang memiliki data bit rate yang tinggi (apalagi video resolusi HD) dan kamera digital yang fitur videonya sudah cukup baik. Namun pemakaian SD card kecepatan tinggi juga cocok untuk kamera DSLR yang sering dipakai dalam mode continuous shooting / burst mode. Tapi bila pemakaian SD card untuk keperluan memutar musik di MP3 player atau menyimpan data pada PDA, pemakaian SD card kecepatan biasa sudah mencukupi.

Micro SD Card, Mini SD Card dan SDHC adalah bentuk lain dari SD Card untuk menyimpan data.Terlihat bahwa ada inovasi SD Card dan cara menyimpan dan menggunakan informasi telah berubah. Micro SD dengan class yang tinggi (class 6) biasanya digunakan untuk merekam data secara terus menerus seperti pada Camcorder, penggunaan micro SD dengan kecepatan yang lebih rendah dapat menyebabkan file video putus-putus dan korupted.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali terlebih dahulu kebutuhan kita, apakah SD card / Micro SD / Micro SDHC ini akan dipakai pada gadget apa, apakah kamera digital, MP3 player, PDA atau lainnya. Setelah itu periksa kembali spesifikasi yang tertulis pada gadget tersebut untuk jenis SD card-nya, karena kita tidak mungkin memasang SD card yang spesifikasinya tidak sesuai.

Selanjutnya tentukan kebutuhan akan kecepatan baca tulis dari memori SD card / Micro SD / Micro SDHC tersebut, tentunya semakin cepat memory tersebut maka harganya akan semakin mahal.