Tak banyak vendor global yang bermain di segmen
ponsel dual on plus harga terjangkau. Samsung, vendor asal Korea Selatan yang
akhir-akhir ini pamornya semakin melonjak, adalah salah satu di antara sedikit
vendor tersebut. Yang terbaru, Samsung melepas seri GT-C3322, ponsel dengan
desain yang menurut saya cukup elegan ini memiliki
slot SIM card sebanyak 2 buah yang dapat aktif bersamaan, slot microSD, plus
kamera 2MP dengan harga yang sangat terjangkau serta mampu bersaing dengan
produk-produk sejenis yang dikuasai vendor lokal.
Paket penjualan GT-C3322 terbilang standar, seperti handsfree, baterai,
kartu garansi, buku manual, charger selain tentu handset Samsung GT-C3322. Tak
ada bonus microSD mengingat harga jualnya yang sudah sangat murah.
Mengambil konsep
candybar alias batangan, GT-C3322 memiliki desain
yang elegan dan minimalis. Pemilihan warna hitam yang membingkai layar dan
beberapa softkey di bawahnya, serta warna metal di penampang tombol
alfanumerik, membuatnya sama sekali tak nampak “murah”. Untuk membuktikan
pendapat saya ini, saya mencoba mengajukan pertanyaan kepada orang-orang
sekitar, berapa taksiran harga untuk ponsel ini? Rata-rata menjawab di kisaran
Rp.700-800 ribu.
Ponsel ini juga memiliki bobot yang sangat ringan. Penempatan jack 3.5mm di
bagian atas memudahkan saya dalam mencolokkan
earphone atau
headset
ketika memasukkannya ke dalam saku kemeja maupun celana. Port miniUSB sealigus
pengisian baterai terletak tak jauh di sisi kanan atas, serta tombol ganti
kartu yang sempat saya kira tombol kamera di bawahnya. Sedangkan lensa kamera
terdapat di bodi belakangnya yang terbuat dari plastik bermotif
dot
agar tidak licin ketika dipegang, ditemani oleh speaker kecil.
Membuka casingnya, karena ponsel ini menganut konsep dual on, maka terlihat
2 buah slot kartu SIM di balik baterai. Sedangkan slot microSD terdapat di
bagian atas dan bersikap
hotswap, namun tetap terlindung di dalam
casing tersebut.
Saat baru pertama kali melakukan start up, saya langsung dibawa ke
pengaturan dual mode untuk mempersonalisasi beberapa pilihan seperti nama kartu
pertama dan kedua, simbol yang akan digunakan, serta warna atau tema yang
membedakan salah satu kartu sedang digunakan sebagai kartu utama. Sedangkan
untuk berpindah di antaranya terasa sangat mudah dan cepat dengan disediakannya
tombol dedikasi khusus di sisi kanan ponsel.
Homescreen GT-C3322 sendiri dibuat cukup interaktif dengan hadirnya “Smart
Home”, semacam widget atau shortcut ke beberapa fitur pilihan yang dapat
dipersonalisasi sesuai kebutuhan. Masuk ke menu, saya menemukan 2 halaman
dengan total 22 pilihan fitur yang dapat diakses langsung seperti Musik,
Internet, Pesan, File, Samsung Apps, Bluetooth Messenger hingga Facebook dan
Aplikasi.
Tampilan GT-C3322 juga dapat dikostumisasi sesuai selera Anda. Termasuk
mengganti ukuran huruf, tampilan nomor pemanggilan, hingga efek transisi menu.
Tema yang tersedia ada tiga: biru, oranye dan hijau, digunakan untuk memudahkan
Anda dalam mengetahui kartu mana yang sedang dijadikan sebagai kartu utama.
Ukuran huruf atau karakter pada
GT-C3322 cukup besar dan mudah dilihat oleh orang tua sekalipun. Apalagi jika
menggunakan latar belakang putih, kegiatan menulis atau membaca pesan dapat
berlangsung lancar. Apalagi bagi saya yang bermata normal.
[tab:Fitur & Aplikasi]
Beberapa fitur standar tetap saya
jumpai di ponsel ini. Pemutar musik, misalnya. Selain dilengkapi dengan fungsi
surround dengan bantuan headset serta tampilan player yang dapat diganti, pengaturan
ekualiser juga terdapat di sini. Keluaran suaranya standar saja, baik dari
speaker eksternal maupun didengarkan via headset. Selain itu, radio FM yang
memiliki pengaturan kapan harus mati ini juga menyediakan fasilitas rekam
siaran dengan format MP3 sehingga hasilnya cukup jernih. Meski harus
mencolokkan handsfree sebagai antena, daya tangkap siarannya tergolong baik.
Ada
beberapa aplikasi yang disediakan seperti Palringo, Windows Live Messenger,
Yahoo!Messenger, dan Bluetooth Messenger. Yang terakhir disebut merupakan
sarana untuk Anda agar bisa chatting dengan perangkat yang sama dalam jangkauan
Bluetooth yakni 10 meter. Sedangkan untuk permainan, Samsung menyediakan 3 game
trial yakni Bejeweled Twist, Roller Coaster NY dan Sudoku Master. Ketiga game
ini memang dibuat khusus untuk GT-C3322 yang bisa dicoba dan dibeli seharga
Rp.15 ribu dengan memotong pulsa Anda.
Salah
satu fitur yang cukup menarik adalah Fake call, di mana Anda bisa merancang
suatu panggilan palsu dari seseorang di waktu tertentu. Anda bisa mengatur
nomor atau nama pemanggil dan jam berapa ponsel berdering. Fungsinya apalagi
jika bukan untuk “menyelamatkan” Anda dari situasi tertentu.
Buat
Anda yang masih keranjingan bersosialisasi di social networking, Samsung
menghimpun berbagai launcher menjadi satu dalam Komunitas. Namun khusus
Facebook dan Twitter, dapat juga Anda temukan di menu utama.
Fitur
backup ini saya rasa merupakan fitur yang inovatif dari Samsung karena jarang
saya temui di ponsel dengan range harga segini. Dengannya Anda bisa
mencadangkan data-data penting Anda seperti buku telepon, pesan, memo, kalender
dan tugas. Proses backup dan restore (mengembalikan) ini pun sangat mudah.
Terpenting, Anda memerlukan microSD untuk dapat memaksimalkannya karena
data-data Anda akan disimpan di sana.
Lima tahun lalu mendapatkan ponsel
branded seharga Rp.500 ribuan
dengan kamera 2MP mungkin hanya impian. Pada era itu, ponsel seharga Rp.2.5
jutaan seperti Samsung SGH X700 pun baru ditanamkan kamera dengan resolusi
1.3MP saja. Ditambah pula tak seperti kebanyakan ponsel lokal, resolusi 2MP
yang ditawarkan Samsung tentu saja “real” alias tanpa interpolasi.
Saya hanya mencatat pengaturan keseimbanagn putih saja yang disediakan
Samsung, minus ISO dan efek-efek visual. Meski begitu ternyata Samsung
menjawabnya lewat fasilitas editor gambar, di mana kita dapat mengubah efek
menjadi lengkung, buram atau filter; mengatur pencerahan, kontras dan warna
secara manual maupun otomatis, mengubah ukuran, memutar, membalik (efek
cermin), mengerat (
cropping), menyisipkan teks, bingkai, emotikon,
klip atau gambar. Ini bahkan lebih lengkap dari yang biasa dapat dijumpai di
pengaturan kamera!
Untuk
beralih ke modus perekam video, Samsung memberi jalan pintas dengan menekan
tombol ’1′. Resolusi maksimal hanya CIF (176×144) di 15fps, namun yang menarik
format yang dihasilkan sudah MP4. Hasilnya memang bisa ketebak, pecah dan
kasar. Namun karena suaranya direkam dalam format MP3, maka hasilnya cukup
jernih dan jelas.
Hasil
foto dalam ruang memberikan warna sedikit pucat, namun bukan berarti tak dapat
diperbaiki. Alih-alih menggunakan kontrol AWB otomatis, Anda dapat memilihnya
secara manual sesuai dengan warna obyek serta penerangan di lokasi.
Sedangkan
hasil foto di luar ruang mampu tampil sangat baik. Bahkan ketika saya mencoba
memaksimalkan pembesaran digitalnya, tulisan pada rambu jalan yang saya foto
masih dapat nampak cukup tajam dan tidak terlalu pecah.
Sayangnya, dalam versi yang saya uji tidak dilengkapi dengan profil internet
operator lokal sehingga harus menambahnya secara manual. Meski begitu koneksi
GPRS & EDGE kelas 10 cukup mampu diandalkan dalam membuka halaman
sederhana, dan optimal untuk bersosialita.
Kehadiran Samsung Apps yang menyediakan konten-konten baik gratis maupun
berbayar juga saya rasa cukup membantu penggunanya memperkaya wallpaper,
ringtones hingga games yang mereka miliki dalam perangkatnya. Serta memori 45MB
termasuk cukup luas untuk menampungnya, apalagi ada slot microSD yang bersifat
hotswap
hingga 16GB. Sedangkan untuk daya tahan baterai, ponsel mampu bertahan sekitar
2 hari untuk pemakaian normal.
Pros:
+ Baterai cukup awet
+ Kamera 2MP
+ Dual ON GSM
+ Memori internal cukup lega, dengan opsi ekspansi hingga 16GB
+ Desain elegan
+ “Smart home”
+ Fitur backup data
+ Harga murah
Cons:
- Tanpa tombol kamera
- Tanpa settingan internet operator lokal
- Semua game yang disertakan bersifat demo