"Mestinya pas menang, lo berhenti!" sesal Matius.
"Nggak bisa! Maunya sih begitu, tapi nggak bisa." jawab Solo.
"Iya sih, pasti ga bisa. Jadi tuh, emang begitu. Kalah penasaran, menang ketagihan."
Saudara, sebenarnya bukan saja pada judi, seseorang bakal mengulangi perbuatannya, melainkan pada seluruh kasus kejahatan. Sekali kejahatan dilakukan, biasanyakita tergoda untuk mengulanginya. Dan sekali menjadi kebiasaan, tambah sulit untuk mengobatinya.
Seseorang yang terbiasa minum akan sulit menghentikan kebiasaan minumnya. Seseorang yang biasa berbohong, akan terus menambah daftar kebohongannya. Seseorang yang berhasil mencuri barang barang kecil, akan beralih ke barang yang lebih besar. Seseorang yang berhasil menipu satu-dua orang, maka aksi penipuannya akan meluas dan kadang tanpa bisa ia hentikan sendiri.
Itu sebagian contoh kasus yang menjadi pembenaran, bahwa jangan pernah membiarkan sedikit pun celah bagi nafsu untuk bisa masuk menguasai hati, tubuh dan pikiran kita. Sekali diberi kesempatan, akan sulit mengusirnya. Apalagi, sifat asli manusia itu serakah bahkan terhadap kejahaan sekalipun. Banyak cerita pelaku pelaku kejahatan yang tertangkap dalam aksinya yang kedua dan ketiga, atau ketika perbuatan buruk terulang.
Saudara, cerita kejahatan dan maksiat bukan saja ceritanya akan terulang dan terulang terus, tapi juga akan menghadirkan cerita kejahatan yang lain. Bahasanya gampangnya, satu kejahatan akan mempunyai buah kejahatan yang lain. Coba saja anda korupsi. Bila berhasil, yang pertama anda lakukan adalah membeli gengsi, membanggakan diri, dan foya foya. Coba tengok para perampok, ktika uang sudah di tangan pasti digunakan untuk berjudi, minum, atau main perempuan. Jelas, satu keburukan mengundang keburukan yang lain.
Beruntunglah bila ada diantara saudara yang langkah kejahatannya dihentikan Allah SWT.
Beruntunglah bila ada diantara saudara yang langkah kejahatannya dihentikan Allah SWT.