"Ya, sudahlah..." itulah mungkin pesan yang pernah kamu dengar. Tapi, apakah sedangkal itukita akan menghadapi hidup ini? Hidup ini butuh keringat, kesungguhan, dan juga air mata. Butuh energi untuk berlari dan melesat lebih baik lagi. Bila kini kamu jatuh, maka sadarlah bahwa jatuhmu itu adalah awal untuk mendewasakan hidup. Bila kamu merasa ditinggalkan, ingatlah bahwa itu belum seberapa dibandingkan ujian hidup yang sebenarnya. Kamu punya Allah yang lebih besar dari masalah-masalahmu.
Kamu tidak butuh pelarian, tidak pula butuh pelampiasan. Kamu hanya butuh kembali kepada Allah. Menikmati setiap kebersamaan dengan-Nya dan kemudian merasa nyaman saat beribadah kepada-Nya. Usiamu yang cukup muda tidak akan menghalangi keinginan kamu untuk menjadi dewasa. Saat jatuh kamu tidak membutuhkan uluran tangan menuju kemaksiatan. Atas nama membalas dendam terhadap nasib yang menimpamu. Kamu juga tidak perlu memaki maki siapa saja yang kamu anggap bertanggung jawab terhadap hidupmu. Kamu juga tidak perlu menganggap Allah tidak adil atasmu, karena telah mengambil orang orang yang kamu sayang. Kamu hanya perlu lebih bersyukur atas nikmat yang kamu capai. Jangan sampai kamu larut dalam kesedihan yang menyengsarakan.
Muda Itu Tahan Cobaan
Hidup ini adalah pembuktian kata kata. Kalau kamu saat ini sedih, terluka dan terbuang, maka itu adalah awal dari proses perbaikan. Berdirilah tegap menghadapi masalah yang menimpamu. Jangan pernah merasa sendiri dan ditinggalkan. Karena Allah tidak akan meninggalkan kamu sendirian. Hadapi dengan semangat hidup yang baik. Pelajari setiap pengalaman hidup yang kamu alami. Jadikanlah itu sebagai cara terbaik untuk bersikap positif. Karena jalan ini memang masih panjang. Usia kamu masih sangat muda, tak seharusnya mudah putus asa. Bijaksana dalam bersikap adalah sebuah pilihan yang baik. Daripada berpikiran pendek dan mendahulukan nafsu dan ego pribadi di berbagai kesempatan.
Lihatlah anak anak muda, seperti musa muda yang sangat tabah dalam hidupnya. Kecil dihanyutkan di sungai dan akhirnya menjadi keluarga istana. Hingga akhirnya dia harus berdakwah dan berjuang demi membela agama-Nya. Lihatlah si kecil Muhammad Saw yang dengan gigih mengorbankan semangat perjuangan untuk tegaknya islam.
Gantilah kesedihanmu dengan kebahagiaan dari Rabb-mu. Dengan rasa syukur kepada Allah atas nikmat luar biasa. Rejeki yang tiada terkira. Jangan hanya menganggap rejeki cuma sebatas uang. Teman, sahabat, keluarga adalah rejeki yang tiada terkira besarnya. Syukurilah itu semua, maka kita akan menjadi remaja yang lebih bahagia dari sebelumnya. Jangan kecut, jangan ciut, darah muda harus bangkit dari kesedihan. Karena malam tidak selamanya malam. Pasti ada pagi dengan mentari yang bersinar terang.
Sumber : "Hidup ini adalah pembuktian kata kata. Kalau kamu saat ini sedih, terluka dan terbuang, maka itu adalah awal dari proses perbaikan." (Ustad Burhan Sodiq.)
Muda Itu Tahan Cobaan
Hidup ini adalah pembuktian kata kata. Kalau kamu saat ini sedih, terluka dan terbuang, maka itu adalah awal dari proses perbaikan. Berdirilah tegap menghadapi masalah yang menimpamu. Jangan pernah merasa sendiri dan ditinggalkan. Karena Allah tidak akan meninggalkan kamu sendirian. Hadapi dengan semangat hidup yang baik. Pelajari setiap pengalaman hidup yang kamu alami. Jadikanlah itu sebagai cara terbaik untuk bersikap positif. Karena jalan ini memang masih panjang. Usia kamu masih sangat muda, tak seharusnya mudah putus asa. Bijaksana dalam bersikap adalah sebuah pilihan yang baik. Daripada berpikiran pendek dan mendahulukan nafsu dan ego pribadi di berbagai kesempatan.
Lihatlah anak anak muda, seperti musa muda yang sangat tabah dalam hidupnya. Kecil dihanyutkan di sungai dan akhirnya menjadi keluarga istana. Hingga akhirnya dia harus berdakwah dan berjuang demi membela agama-Nya. Lihatlah si kecil Muhammad Saw yang dengan gigih mengorbankan semangat perjuangan untuk tegaknya islam.
Gantilah kesedihanmu dengan kebahagiaan dari Rabb-mu. Dengan rasa syukur kepada Allah atas nikmat luar biasa. Rejeki yang tiada terkira. Jangan hanya menganggap rejeki cuma sebatas uang. Teman, sahabat, keluarga adalah rejeki yang tiada terkira besarnya. Syukurilah itu semua, maka kita akan menjadi remaja yang lebih bahagia dari sebelumnya. Jangan kecut, jangan ciut, darah muda harus bangkit dari kesedihan. Karena malam tidak selamanya malam. Pasti ada pagi dengan mentari yang bersinar terang.
Sumber : "Hidup ini adalah pembuktian kata kata. Kalau kamu saat ini sedih, terluka dan terbuang, maka itu adalah awal dari proses perbaikan." (Ustad Burhan Sodiq.)