Judul teks

".. Kita yakin bisa bukan karena kemampuan kita, tetapi kita yakin bisa karena kita sangat yakin Allah selalu bersama kita .."

Judul bergerak

Like This Blog ^^

Selasa, 01 Januari 2013

Cara Pengawetan Kayu


Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sampai sekarang masih populer. Dalam pembuatan gedung biasanya kayu dijadikan bahan pembuat kusen, daun pintu, daun jendela, rangka atap, kuda-kuda dan lain sebagainya.
Tetapi kekurangan kayu adalah cepat rusak dan lapuk karena jamur, serangga, dan lain-lain. Untuk mencegah kerusakan tersebut, sebaiknya kayu diawetkan terlabih dahulu.
Berikut ini adalah cara pengawetan kayu :
·         Pemulasan dan penyemprotan
Cara pengawetan ini adalah cara pengawetan yang paling sederhana, tapi cara pengawetan dengan penyemprotan dan pemulasan ini tidak efektif karena pengawet yang masuk dan menyerap dalam kayu hanya sedikit dan pengawet ini mudah luntur. Keuntungan cara pengawetan pemulas dan penyemprot ini adalah alat yang digunakan sederhana, serangan perusak kayu tidak ganas dan pengawetan kayu yang sudah terpasang.
Contoh pengawetan ini adalah pelapisan cat pada kayu, melabur kayu dengan ter dan lain sebagainya.
·         Perendaman
Cara pengawetan kayu dengan cara perendaman adalah kayu direndam dalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatan selama beberapa hari, dengan catatan kayu harus terendam semua.
Pengawetan kayu dengan rendaman ada tiga cara, yaitu : rendaman dingin, rendaman panas dan rendaman panas dingin.
Cara rendaman dingin dapat dilakukan dengan bak dari beton, kayu atau logam anti karat. Sedangkan cara rendaman panas atau rendaman panas dan dingin lazim dilakukan dalam bak dari logam.
Bila jumlah kayu yang akan diawetkan cukup banyak, perlu disediakan dua bak rendaman (satu bak untuk merendam dan bak kedua untuk membuat larutan bahan pengawet, kemudian diberi saluran penghubung). Setelah kayu siap dengan beban pemberat dan lain-lain, maka bahan pengawet dialirkan ke bak berisi kayu tersebut.
Cara rendaman panas dan dingin lebih baik dari cara rendaman panas atau rendaman dingin saja. Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih dalam dan banyak masuk ke dalam kayu. Larutan bahan pengawet berupa garam akan memberikan hasil lebih baik daripada bahan pengawet larut minyak atau berupa minyak, karena proses difusi. Kayu yang diawetkan dengan cara ini dapat digunakan untuk bangunan di bawah atap dengan penyerang perusak kayunya tidak hebat.
·         Vakum (cara moderen)
Cara pengerjaan pengawetan vakum ini adalah :
1.      Kayu dimasukan ke dalam tangki tertutup rapat
2.      Dilakukan pengisapan udara (vakum) dalam tangki dengan tekanan 60 cm/Hg kurang lebih 90 menit
3.      Sambil dalam proses vakum, masukkan bahan pengawet kedalam tangki sampai penuh.
4.      Setelah penuh, hentikan proses vakum dan ganti dengan tekanan kurang lebih 15 atmosphere
5.      Hentikan proses tekanan dan keluarkan bahan pengawet
6.      Terakhir lakukan proses vakum dengan tekanan 40 cm/Hg untuk membersihkan permukaan kayu dari bahan pengawet
Kelebihan dari proses pengawetan ini adalah penetrasi dan retensi bahan pengawet tinggi sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah atau kering.
Kekurangan dari pengawetan ini adalah biaya yang dikeluarkan mahal, dibutuhkan ketelitian tinggi dan pengawetan dengan cara ini digunakan untuk perusahaan komersil.
Sumber : ilmutekniksipil.com